Directory

Kisah Gamelan Abad ke-15 Peninggalan Sunan Gunung Jati
Kisah Gamelan Abad ke-15 Peninggalan Sunan Gunung Jati

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Gamelan Abad ke-15 Peninggalan Sunan Gunung Jati

Sudirman Wamad - detikTravel
Jumat, 03 Agu 2018 09:20 WIB
Gamelan peninggalan Sunan Gunung Jati (Sudirman/detikTravel)
Cirebon - Sunan Gunung Jati memiliki cara tersendiri dalam menyebarkan ajaran agaman Islam. Salah satunya melalui kesenian gamelan di Cirebon. Ini kisahnya:

Gamelan milik Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah itu bernama Gamelan Sekaten. Perlengkapan gamelan milik Sunan Gunung Jati berisi tiga gong, bonang, saron, dan lainnya itu disimpan di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon.

Wakil Kepala Bagian Benda dan Bangunan Cagar Budaya Keraton Kasepuhan, RM Hafidz Permadi mengatakan Gamelan Sekaten milik Sunan Gunung Jati itu merupakan hadiah dari Sultan Trenggono Demak pada abad ke-15. Hafidz menyebutkan kata 'Sekaten' berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gamelan ini memiliki fungsi juga sebagai syiar Islam," kata Hafidz saat ditemui detikTravel di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kamis (2/8/2018).

(Sudirman/detikTravel)(Sudirman/detikTravel) Foto: undefined


Hafidz menjelaskan pada zaman Sunan Gunung Jati, masyarakat yang ingin menyaksikan pertunjukan Gamelan Sekaten wajib mengucapkan dua kalimat syahadat. "Dua kalimat syahadat itu ibaratnya tiket masuk untuk melihat pertunjukan. Bentuk syiarnya seperti itu," ucap Hafidz.

Hingga saat ini, pihak keraton masih memainkan gamelan tersebut meski usianya sudah ratusan tahun. Menurut Hafidz setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha pihak Keraton Kasepuhan Cirebon mementaskan gamelan tersebut. Hafidz juga mengatakan pertunjukan gamelan tersebut ditonton langsung Sultan Kasepuhan Cirebon.

"Kita pentaskan di bangunan Mande Karasemen kompleks Siti Hinggil Keraton Kasepuhan setelah salat Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, gamelan ini difungsikan juga saat menyambut tamu kehormatan," katanya.

 (Sudirman/detikTravel) (Sudirman/detikTravel) Foto: undefined


Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon rutin membersihkan gamelan milik Sunan Gunung Jati setiap bulannya. Proses pencuciannya harus melalui ritual khusus, yakni Tradisi Siraman.

"Kita mandikan gamelan ini dengan air kembang. Airnya kita ambil dari Sumur Bandung Dalem Agung Pakungwati. Tujuannya agar gamelan ini bersih dan harum. Tradisi Siraman ini selalu kita lakukan," katanya.

Mumpung menjelang akhir pekan, Cirebon bisa jadi destinasi pilihan kamu. Wisatawan bisa melihat gamelan bersejarah ini di sana.


(wsw/fay)